Archive for the ‘OPINI’ Category

Secuil Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Minggu, Desember 12th, 2021

Menulis

Well…. Well…..

Ceritanya, beberapa bulan ini sedang berkecimpung dalam beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan, dan baru saja (sesaat sebelum menulis tulisan ini) saya membaca sebuah artikel menarik yang saya peroleh dari situs GatesNotes. Setelah membaca artikel itu, my brain, just be like…..

“oh wow… Iya juga ya? di Indonesia juga sepertinya bisa dilakukan, why not ?”

Singkat cerita, bentuk strategi yang saya baca dalam tulisan itu dan saya kombinasikan dengan pengalaman beberapa bulan ini adalah dengan mengkolaborasikan dan mengotipmalkan segala potensi elemen masyarakat yang bersinggungan langsung dengan dunia pendidikan.

Kolaborasi

Terkait kolaborasi dengan semua elemen, tentu saja yang saya maksudkan adalah para pelajar/mahasiswa, orang tua, pendidik, lembaga-lembaga pemerintahan yang berkaitan dengan pendidikan dan pemerintah daerah hingga tingkat pusat, dan juga berbagai organisasi mahasiswa (ormawa), komunitas atau NGO yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Perlibatan Siswa Dalam Mengambil KebijakanPertama,pemerintah khususnya yang berkaitan dengan pengambil kebijakan bidang pendidikan juga pihak sekolah, sesedikit yang saya ketahui belum cukup melibatkan dan mengoptimalkan peran serta pendapat siswa dalam membuat kebijakan di sekolah. Siswa tidak pernah ditanya, apa mau mereka, bagaimana pendapat mereka, apa kesulitan mereka, dan apa yang bisa dibantu oleh pihak sekolah. Fyi, ini merupakan pengalaman pribadi saya sendiri. Saat duduk di bangku sekolah, saat saya mengalami kendala, guru tidak pernah bertanya, apa kesulitan mu, apa yang bisa guru bantu ?

WHY

Umumnya guru hanya akan marah dan mencaci, mengapa saya mungkin tidak sepintar teman-teman yang lain. Padahal, tujuan saya ke sekolah yaa untuk belajar, untuk mengetahui hal yang belum saya ketahui. Bukan untuk dicaci atas ketidaktahuannya.

Seseorang tidak bersalah ketika dia tidak mengetahui sesuatu, tetapi dia bersalah ketika dia tidak berusaha mencari tahu apa yang tidak dia ketahui” begitu kata seseorang pada saya dan yaa…, saya rasa kutipan ini lumayan cocok, dimana saya telah berusaha mencari tahu namun saya tidak mendapatkan sesuatu yang saya cari itu maka saya tidak sepenuhnya bersalah.

So, my point is…. pelajar/mahasiswa belum cukup dilibatkan dalam pengambilan kebijakan yang padahal kebijakan tersebut akan diterapkan pada mereka.

Kedua,

sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa ada ratusan bahkan mungkin ribuan dan jutaan komunitas yang berkembang di Indonesia tidak terkecuali dengan komunitas yang bergerak dibidang pendidikan.

KOLABORASI_NSNSelama ini (sesedikit yang saya ketahui), pada umumnya ormawa, komunitas-komunitas atau NGO ini yang biasanya bergerak lebih dulu untuk menggait elemen-elemen masyarakat dan juga pihak-pihak pada bidang pendidikan terutama sekolah dan orang tua untuk bekerjasama dengan komunitas/NGO nya untuk melibatkan anak-anak sekolah pada program keren mereka. Umumnya, bahkan program-program yang dicanangkan oleh ormawa/komunitas/NGO cenderung lebih menarik dan dapat saya katakan lebih realistis untuk dipelajari karena umumnya merupakan bentuk penerapan pelajaran sekolah/kampus ke dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan kondisi ini, saya berpikir bahwa mengapa pada umumnya ormawa/komunitas/NGO ini yang akan memulai terlebih dahulu untuk menggait sekolah dalam melaksanakan berbagai edukasi kreatifnya ?

Mengapa bukan sekolah yang lebih dulu memulainya ?

Saya membayangkan di Indonesia ini, ada sebuah sekolah yang bekerjsama dengan berbagai ormawa/komunitas/NGO untuk memperluas wawasan para siswanya, juga mengasah soft skill para siswa.

Bayangkan saja, saat kelas X mereka diarahkan untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dasar di sekolah seperti OSIS, PIK REMAJA, MARCHING BAND, BASKET, PRAMUKA, DLL.

Saat mereka masuk ke kelas XI, mereka mengikuti kegiatan extrakulikuler yang melibatkan komunitas yang bergerak di bidang tertentu, sebut saja bidang pendidikan/lingkungan/kesehatan/teknologi, dll yang agendanya langsung berkaitan dengan masyarakat.

Kemudian, kelas XII nanti mereka diikutsertakan dalam agenda wajib yang diselenggarakan oleh sekolah dan berkaitan dengan sosialisasi jurusan pada tingkat universitas. Agenda ini, dapat bekerjasama dengan ORMAWA kampus-kampus di Indonesia. Setiap bulan, bisa saja bergantian dari kampus tertentu. Kegiatan ini tentunya akan sangat membantu para siswa untuk memilih jurusan perkuliahan.

Dan tentu yang tidak kalah penting adalah dengan bertanya pada siswa, apa yang ingin mereka pelajari, apa yang ingin mereka kembangkan, atau metode pembelajaran seperti apa yang mereka inginkan ? Kita akan membahas metode pembelajaran ini dalam tulisan berikutnya (mungkin juga akan berkaitan dengan gaya belajar siswa/mahasiswa dengan media buku, atau secara visual dengan bantuan video atau auditori yang membutuhkan media audio)

Ketiga,

komitmen orang tua

sekolah juga perlu mengambil komitmen dari para oranng tua khususnya saat memutuskan untuk mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah A, B atau C dan seterusnya maka mereka perlu mendukung anak-anaknya saat menempuh pendidikan khususnya terkait alokasi waktu untuk berbagai kegiatan ekstra di sekolah. Pihak sekolah dan orang tua harus duduk bersama untuk sama-sama berbagi masalah, kendala, dan sama-sama berusaha mencari solusinya serta membuat komitmen untuk melaksanakannya. Karena lagi-lagi perlu diingat bahwa, tanggungjawab mendidik anak bukan semata-mata tanggungjawab sekolah. Bahkan, pada dasarnya, tanggungjawab untuk mendidik anak adalah tanggungjawab orang tua. Sekolah hanya membantu mengajari anak-anak tentu juga dengan batasan-batasan tertentu yang tidak dapat dijangkau oleh pihak sekolah.

Terkait pemahaman orang tua,  pihak pemerintah daerah (khususnya tingkat kecamatan dan desa) juga perlu dilibatkan untuk mendampingi para orang tua, memberikan sosialisasi yang rutin pada orang tua khususnya pada para orang tua yang tidak memiliki akses informasi bagi pendidikan anak yang baik sehingga mereka dapat memahami tugas dan tanggungjawab yang berkaitan dengan pendidikan anak.

Selain itu, kepala sekolah dan guru-guru juga perlu diberikan berbagai pelatihan dan pendampingan mengenai berbagai perkembangan dunia pendidikan, khususnya dalam hal adaptasi teknologi dan strategi belajar mengajar khususnya bagi sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil dan minim fasilitas informasi.

Untuk program pelatihan bagi guru-guru ini juga saya membayangkan adanya pertukaran guru/pegajar (tidak hanya pertukaran pelajar) dari sekolah-sekolah di daerah terpencil ke sekolah-sekolah di kota atau khususnya ke sekolah-sekolah yang cukup maju. Bahkan mungkin juga tidak perlu untuk ke sekolah-sekolah yang jauh, bahkan ke sekolah-sekolah yang dekat di sekitar namun punya kriteria yang lebih majupun sudah cukup untuk meng-upgrade pengetahuan para guru.

Sayangnya, kondisi di lapangan seringkali lebih sulit dari yang dibayangkan atau ditulis disini.

Terkait pertukaran pengajar/pelajar, masih banyak sekolah yang cukup gengsi untuk belajar dari sekolah lain atau juga sebaliknya masih ada sekolah-sekolah yang enggan membagikan strategi pengembangan sekolahnya (mengingat banyak sekolah yang bersaing satu sama lain). Padahal saya kira, tujuan, goal dari semua sekolah tentunya adalah mencetak generasi-generasi yang cerdas, berwawasan, kompeten, beretika yang baik.

Dengan demikian, saya lagi-lagi membayangkan suatu kemungkinan dimana semua sekolah dapat bekerjasama, berkolaborasi untuk sama-sama menghasilkan lulusan yang berkompeten tersebut. Tidak peduli sekolah mana yang memiliki lebih banyak siswa atau lebih sedikit, yang terpenting adalah semua sekolah menyediakan fasilitas pendidiakan dan strategi belajar mengajar yang berkualitas dengan standar yang sama. Sehingga tidak ada lagi ketimpangan dan memperluas lingkaran setan kemiskinan. Dimana yang miskin akan semakin miskin karena terbatas dan tidak dapat menjangkau berbagai fasilitas yang dapat meningkatkan kualitas penghidupan mereka salah satunya melalui pendidikan.

Ah ya, So far…. ini hanya ide yang tiba-tiba terlintas dalam kepala.

Aku tidak tau apakah mungkin bisa dilaksanakan atau tidak, apakah realistis atau tidak, aku hanya ingin menulisnya disini agar tidak lupa. Barangkali, suatu saat nanti aku bisa kembali membacanya, atau barangkali ada orang yang membaca ini dan dapat memberikan insight yang lebih masuk akal dan realistis dibandingkan ide-ide gila yang ada dalam tulisna ini.

 

Yogyakarta,

12 Desember 2021

Di Sudut Pogung, sembari ngopi menikmati malam yang dingin dengan gerimis yang romantis

Ah ya sembari menunggu titipan nasi goreng yang tak kunjung tiba hingga kini pukul/ 00.50 WIB

 

Note :

  • semua gambar dan video bersumber dari Canva yang bebas copyrigt

sumber inspirasi tulisan :

https://www.gatesnotes.com/Education/I-love-this-schools-energy

Review Jurnal “Recent nationwide climate change impact assessments of natural hazards in Japan and East Asia”

Jumat, September 10th, 2021

Disclaimer, ulasan jurnal ini akan coba dijadikan sebagai referensi untuk memberikan saran terhadap model mitigasi bencana di Indonesia

               Siklon Tropis (sumber : BMKG)

Perubahan iklim akibat pemanasan global diperkirakan akan berdampak besar pada fenomena seperti siklon tropis (TC), tingginya curah hujan, banjir bandang dan badai musiman. Banyak bencana alam di Asia Timur didorong oleh fenomenan angin topan dan bahaya terkaitnya skala lokal. Dengan demikian, sangat penting untuk mensimulasikan aktivitas TC (dan fenomena lainnya) secara numerik pada skala lokal untuk menilai dengan tepat dampak perubahan iklim terhadap bahaya bencana alam di wilayah tersebut. Selain itu, memproyeksikan perubahan masa depan dari banyaknya kejadian TC dan/atau potensi dampak ekonominya dapat menjadi tantangan karena tingkat kejadiannya yang rendah satu area tertentu. Dengan pandangan ini, program penelitian kolaboratif ini dibentuk di Jepang untuk memproyeksikan perubahan jangka panjang terhadap ancama bencana alam di Jepang dan Asia Timur berdasarkan eksperimen numerik skala lokal dan ansambel besar. Makalah ini mengulas penilaian dampak perubahan iklim baru-baru ini (ditulis dalam bahasa Inggris dan Jepang) dan merangkum proyeksi perubahan curah hujan di masa depan, banjir bandang, dan bahaya bencana di pesisir, serta dampak ekonomi akibat terjadinya bencana tersebut.

sumber gambar : tempo.co

Latar belakang penelitian didasarkan pada pandangan bahwa perubahan iklim akibat pemanasan global diperkirakan akan berdampak besar pada fenomena seperti Siklon Tropis (TC), Monsun, Hujan dan Badai Musiman. Contohnya, menurut Intergovernmental Panel on Climate Change  (IPCC)  rata-rata tingkat TC global  dan intensitas curah hujan diproyeksikan meningkat pada akhir abad ke-21 dengan tingkat kepercayaan sedang (SROCC; IPCC, 2019). Selain itu, menurut Working Group II (WGII) of the Fifth Assessment Report (IPCC-AR5) dari laporan penilaian kelima (IPCC-AR5) menyimpulkan bahwa perubahan iklim akan memperburuk kerentanan di skala regional hingga proses fisik yang ekstrem dan implusif terkait bahaya bencana alam (IPCC 2013,2014), seperti hujan lebat (mis.,Fischer & Knutti,2016; Pfahl dkk., 2017 ; Aalbers et al.,2018) banjir bandang (Hirabayashi et al., 2013; Arnell dan Gosling, 2016) dan badai topan di laut (Lowe dan Gregory, 2005; Lin et al., 2012).

Perubahan iklim akibat pemanasan global diperkirakan akan sangat mempengaruhi intensitas badai seperti sinklon tropis dan peristiwa hujan lebat lainnya. Penelitian dilakukan dengan berbagai pemodelan yang umumya menggunakan data iklim selama 100 tahun yang dimulai dari tahun 1910 – 2010. Di seluruh dunia, program nasional (dan internasional) telah dibentuk dan ditugaskan untuk mengoordinasikan dan mengevaluasi perubahan iklim, proyeksi, penilaian dampak, dan strategi adaptasi. Contohnya di Amerika Serikat, Uni Eropa khususnya di Inggris Raya yang telah membentuk berbagai badan khusus untuk membuat riset, memproyeksikan fenomena perubahan iklim serta dampak dan strategi adaptasinya pada kehidupan manusia. Hasil proyeksi tersebut kemudian dijadikan sebagai salah satu landasan pembuatan kebijakan pembangunan khususnya untuk melakukan mitigasi terhadap bahaya banjir, erosi pantai dan ketersediaan sumberdaya air.

Beralih ke Asia-Pasifik, Australia telah menghasilkan laporan nasional pada tahun 2015 berjudul, “Perubahan Iklim di Australia”(CCIA), dipimpin oleh Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) dan Biro Metrologi Australia (BoM) (CSIRO dan Biro Meteorologi, 2015; 2020). Sebagian besar  laporan berfokus pada penilaian dampak dan risiko; secara khusus, ini bertujuan untuk memperkirakan risiko dari variabilitas iklim, terutama yang berasal dari peristiwa ekstrem—seperti dari gelombang panas, embun beku, banjir, angin topan, gelombang badai, tornado, dan hujan es. CCIA telah mengidentifikasi pada skala ruang dan waktu yang relevan untuk penilaian dampak (dari skala musiman hingga per jam) dan karakteristik penting (intensitas, frekuensi dan/atau durasi) dari peristiwa cuaca untuk risiko terkait.

Di Asia, Taiwan telah melakukan proyeksinya sendiri yang dibawai oleh badan yang disebut Climate Change Projection and Information Platform Project  (TCCIP) sejak 2010 (Hsu et al., 2011). Keberadaan TCCIP bertujuan untuk membangun upaya penelitian dan proyeksi perubahan iklim, mengkonsolidasikan informasi, dan menyediakan akses data dan alat untuk users.  Ada tiga tim dalam proyek TCCIP (dari proyeksi ke adaptasi) dan Tim ke-3 berurusan dengan curah hujan musiman dan kekeringan, juga terkait sinklon tropis, banjir sungai, angin topan dan gelombang badai. Contoh program nasional ini menunjukkan bahwa integrasi yang lebih dalam dari proyeksi dan dampak perubahan iklim penilaian telah terjadi selama beberapa dekade terakhir. Secara umum, strategi program-program ini adalah bagaimana mengintegrasikan dari proyeksi global ke penilaian dampak regional menggunakan metode ensemble dan downscaling. Daerah yang berbeda, memiliki iklim yang berbeda (misalnya, kekeringan, kebakaran, banjir, dan risiko angin), geologis (misalnya, kerentanan pesisir dan pedalaman), dan karakteristik sosial (misalnya, pembagian risiko dan preferensi operasional); oleh karena itu, metodologi yang berbeda diperlukan untuk penilaian dampak dan strategi adaptasi.

Berkaitan dengan perbedaan karakteristik wilayah dan potensi terjadinya bencana, saya kira Indonesia perlu mempelajari pemodelan ini untuk segera menyiapkan mitigasi bencana bagi daerahnya masing-masing, mengingat keragaman kondisi fisik dan sosial di Indonesia yang sangat besar, akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan program mitigasi ini.

To continue……

 

Sumber :

Nobuhito Mori, Tetsuya Takemi, Yasuto Tachikawa, Hirokazu Tatano, Tomoya Shimura, Tomohiro Tanaka, Toshimi Fujimi, Yukari Osakada, Adrean Webb, Eiichi Nakakita. (2021). Recent nationwide climate change impact assessments of natural hazards in Japan and East Asia. Journal Weather and Climate Extremes 32 (2021) 100309

 

PENTINGNYA EDUKASI MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN ANAK & ORANG TUA

Senin, September 6th, 2021

Kunjungan ke Kediaman Bapak Vicky Djalong

Senin, 23 Agustus 2021, Saya dan teman-teman Gama Cendana berkesempatan untuk berkunjung ke kediaman Bapak Vicky Djalong atau lebih umum dikenal dan disapa oleh teman-teman dengan nama Ka Vicky. Beliau adalah salah satu Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada. Selain itu, beliau juga merupakan salah satu dosen yang berasal Manggarai, Nusa Tenggara Timur (tentu ini adalah alasan mengapa kami berkunjung ke kediaman beliau). Sekilas itu yang saya ketahui tentang beliau. Selain itu, saya juga pernah mendengar keberadaan akun youtube beliau yang cukup terkenal pada beberapa kalangan. Akun youtube tersebut adalah Indonesia Menggugat. Fyi, dalam tulisan ini saya akan menyebut beliau dengan sapaan “Kak Vicky” tentu beliau tidak akan keberatan karena sapaan itulah yang kami gunakan ketika berdiskusi dan berbagi cerita pada kunjungan di kediaman beliau.

Well….

Singkat cerita, ada banyak hal yang kami bicarakan saat kunjungan malam itu, mulai dari masalah covid_19, entah konspirasi atau perbuatan elit global untuk mengambil keuntungan bagi diri sendiri, tentang negara seputar bansos, juga berbagai kebijakan khususnya terkait kebijakan pembangunan di Labuan Bajo,Nusa Tenggara Timur (NTT) serta dampaknya pada masyarakat sekitar, masalah perkuliahan, mental anak muda khususnya mahasiswa, mental dan kebiasaan orang NTT, hingga pada drama korea dan judgement terhadap laki-laki yang menangis dan berbagai topik menarik lainnya.

Dari berbagai topik yang dibicarakan,ada satu topik yang menurut saya sangat menarik untuk dibahas lebih lanjut yakni topik pembahasan yang berkaitan dengan kebiasaan mendidik anak. Menurut Kak Vicky, kebiasaan kita yang sering mengabaikan didikan anak dalam hal-hal kecil yang berkaitan dengan mental  dapat memberikan dampak yang cukup besar bagi anak-anak di masa depan. Contoh kecilnya,  saat ada tamu orang tua yang datang, anak-anak selalu “diusir” ke belakang dan dilarang bermain atau ikut duduk mengobrol bersama tamu orang tua (contoh diberikan pada diri beliau sendiri yang tetap membiarkan anak-anaknya bermain dan ikut bergabung bersama kami di ruang tamu). Selain karena dianggap sangat menganggu pembicaraan orang tua, anak-anak dianggap tidak “pantas” ikut bergabung dalam pembicaraan orang tua.

Selain itu, anak-anak yang selalu disalahkan saat memberikan pendapat pada orang tua atau menentang pendapat orang tua yang salah. Hal ini kemudian menjadi kebiasaan kecil yang secara tidak langsung dapat memupuk rasa minder dalam diri anak-anak dan dapat terbawa hingga usia dewasa. Dampaknya, saat anak-anak berada dalam kalangan masyarakat umum dan mendapati sesuatu yang salah, anak-anak tidak memiliki keberanian untuk menegur atau menentang kesalahan tersebut.  Atau contoh kecilnya di sekolah atau bahkan di perguruan tinggi, anak-anak seringkali menjadi pemalu, minder dan tidak berani memberikan pendapat atau tampil dengan percaya diri dalam melakukan sesuatu hal karena takut disalahkan. Selain itu, tidak jarang anak-anak juga sangat dibatasi tanpa diberikan alasan mengapa hal ini dan itu tidka boleh dilakukan atau boleh dilakukan. Just, DO and DON’T. Hal ini membuat mereka hanya mengikuti sebuah aturan tanpa tau alasannya bahkan jika aturan tersebut merugikan mereka.

Anak-anak juga tidak diajarkan sedini mungkin untuk memilih hak dan kewajibannya. Anak-anak tidak diajarkan dengan benar untuk mengenal batasan wajar dan tidak wajar dalam belajar dan mengeksplor hal-hal baru.  Contoh kecilnya juga dicanangkan oleh Kimisi Penyiaran Wakanda seperti membuat pembatasan tidak wajar atau bahkan tidak masuk akal pada film anak-anak, atau acara anak-anak seperti spongebob. Dalam serial animasi sp**geb** yang ditayangkan pada media televisi, berbagai bagain karakter film tersebut disensor, seperti celana sp*ngeb**, dada s*ndy, dll yang kemudian justru terlihat aneh dan membuat anak-anak semakin penasaran dan mencari tahu sendiri bagian-bagian tubuh yang disensor dalam serial animasi tersebut. Alhasil, tidak jarang informasi yang mereka temukan sendiri adalah informasi yang salah. Pada saat yang sama, orang tua juga sangat jarang mendampingi anak-anak menonton televisi atau bahkan dalam belajar,  dan kalaupun menemani, orang tua juga jarang memberikan penjelasan terkait berbagai tayangan yang ada atau permasalahan yang ditemui anak-anak dalam belajar. Hal ini kemudian membuat anak-anak semakin penasaran dan mencari tahu sendiri berbagai hal baru tanpa bimbingan orang tua bahkan secara sembunyi-sembunyi yang justru mengarahkan mereka pada potensi misunderstanding atau misinformation.

Berbicara terkait berbagai tayangan televisi yang disensor, tidak jarang orang tua yang juga gagal dalam memberikan edukasi dan pendampingan pada anak-anak terkait kondisi tubuh, bagian-bagian tubuh dan batasan-batasan yang perlu dijaga sebagai privasi. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya kasus pelecehan atau bahkan kekerasan seksual pada anak-anak yang umumnya tidak disadari oleh korban sebagai pelecehan atau kekerasan. Anak-anak khususnya remaja, tidak sadar atau bahkan tidak tahu batasan-batasan yang harus dijaga sebagai privasi bahkan terhadap orang tua, atau orang terdekat sekalipun.

Selain itu, anak-anak bahkan tidak diajarkan bagian hak dan kewajibannya pun juga hak dan kewajiban orang tua. Salah satu dampaknya bisa kita lihat sehari-hari pada mahasiswa yang justru menganggap pendidikannya bukan sebagai hak melainkan hanya sebatas kewajiban. Contohnya, (disclaimer, ini hanya contoh untuk beberapa kasus tertentu yang memang bukan kesalahan siswa/mahasiswa), saat dosen atau guru tidak masuk, siswa/mahasiswa jarang yang “meminta” guru/dosen tersebut untuk mengganti kewajibannya memberikan pelajaran pada hari tersebut. Saat siswa/mahasiswa mendapatkan nilai yang tidak wajar dari guru/dosen, siswa/mahasiswa tidak pernah meminta kepada guru/dosen untuk memberikan solusi yang bijak atas nilai yang tidak memuaskan tersebut. Padahal, dalam beberapa kondisi, bisa jadi perolehan nilai buruk tersebut bukan karena kesalahan siswa/mahasiswa melainkan karena kesalahan guru/dosen yang tidak dapat mengajar dengan baik sehingga siswa/mahasiswa tersebut gagal paham dan memperoleh nilai yang buruk.

Pada saat yang sama, pada dasarnya anak-anak berangkat ke sekolah untuk belajar. Jika anak-anak justru gagal dalam belajar dan tidak dapat memahami pelajaran yang diberikan,maka yang perlu dievaluasi bukan hanya siswa/mahasiswa, tetapi juga pengajar dan bahan ajar yang digunakan. Hal yang jarang dilakukan adalah evaluasi pengajar dari sudut pandang orang yang diajar. Umumnya adalah evaluasi sesama pengajar atau atasan dan bawahan yang belum tentu sesuai dengan sudut pandang orang yang diajar.

Pendapat saya pribadi, saking tidak pahamnya tentang hak dan kewajiban, perolehan pendidikan di Indonesia bahkan perlu ditegaskan dalam aturan pemerintah dengan penekanan “wajib belajar sekian tahun” yang secara tidak langsung membuat anak-anak harus bersekolah. Menurut saya pribadi, belajar atau memperoleh pendidikan/pengetahuan seharusnya  sebuah hak. Setiap anak harus sadar bahwa mereka berhak memperoleh pendidikan yang benar dan berkualitas. Kesadaran ini harus datang dari dalam diri mereka sendiri melalui bantuan edukasi oleh orang tua tentang hak dan kewajiban. Sehingga, dengan demikian, tanpa dipaksa ke sekolah atau tanpa dipaksa belajar sekalipun anak-anak akan sadar tentang pentingnya pendidikan.

Berbicara tentang hak dan kewajiban, kita tentu sering mendengar kalimat “anak adalah investasi hari tua, anak-anak wajib membalas budi pada orang tua, dalam beberapa kasus anak A yang berpangkat sebagai Kakak wajib membiayai adik-adiknya sebagai pengganti orang tua, dll”. Saya adalah salah satu orang yang sangat menentang pendapat-pendapat tersebut dengan alasan, (Disclaimer ini adalah pendapat pribadi dan telah berada diluar konteks diskusi bersama Ka Vicky dan teman-teman di atas pada paragraf sebelumnya)

  1. Seorang anak tidak pernah merengek pada orang tuanya untuk dilahirkan bahkan mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk memilih orang tua yang ideal sehingga jika ada orang tua yang sering menyalahkan anaknya karena tidak bisa berbalas budi, atau tidak bisa menjadi sesuai ekspektasi orang tuanya adalah bentuk kegagalan orang tua yang sangat tidak bisa ditoleransi. Karena justru umumnya, orang tua lah yang selalu berharap bahkan berdo’a dan berjuang dengan berbagai “cara” untuk memperoleh keturunan. Lalu dikemudian hari, anak-anak dituntut untuk bekerja, membiayai orang tuanya, mengurus orang tuanya, dll. Tentu ini adalah sebuah perbuatan yang mulia dan tidak salah sama sekali. Namun percayalah wahai para orang tua, jika anda dapat mendidik anak anda dengan baik, tanpa diminta pun anak anda akan membalas budi pada anda. Jika anda telah berusaha mendidiknya dengan baik namun dia tidak dapat memenuhi ekspektasi anda, jangan membandingkannya dengan anak-anak orang lain yang lebih baik dari anak anda. Karena jika bisa memilih, anak-anak ini juga pasti memilih orang tua yang lebih baik dari anda sebagaimana keinginan mereka. Anda tentu tidak ingin merasakan pahitnya dibandingkan dengan orang tua yang lain yang lebih “baik” dari andan.
  2. Berharap bahwa anak adalah investasi masa depan untuk mengurus anda adalah sebuah persepsi yang bias. Bahkan jika demikian sekalipun, anda tentu tau prinsip-prinsip investasi. Bahkan jika anda menanam sebuah pohon dengan harapan akan memperoleh hasil panen yang sangat memuaskan, anda memerlukan perlakuan ekstra pada tanaman tersebut, seperti memberikan pupuk yang terbaik, merawatnya dengan perlakuan terbaik, menjaganya dari berbagai gangguan hama atau ancaman bahaya lingkungan lainnya. Itu adalah sebuah pohon. Apalagi untuk seorang anak yang anda harapkan akan menjadi investasi anda dihari tua. Ini adalah persepsi yang perlu ditelaah dengan sangat hati-hati. Bahkan dalam beberapa kasus, banyak orang tua sering menyalahkan anak-anak atas masalah yang dihadapi orang tua. Khususnya dengan kalimat “lihatlah karena kebutuhan mu ayah/ibu bahkan tidak dapat membeli pakaian yang bagus, makan yang cukup, istirahat yang cukup, dll maka kamu sebagai anak harus bersyukur dan membalas budi…..sakjskljlkaljldhhgskajlkassal….lalallalalalalanya………Menurut saya pernyataan itu adalah pernyataan yang sangat kejam dan tidak bertanggungjawab bahkan sangat menunjukan kegagalan orang tua. Toh yang mau punya anak juga orang tua. Mengapa anda justru menyalahkan anak-anak atas hak yang seharusnya mereka peroleh. Jika menurut anda mereka menuntut berlebihan maka anda perlu mengoreksi pribadi anda sebagai orang tua yang mungkin telah memberikan didikan yang salah terkait hak dan kewajiban, terkait keinginan dan kebutuhan, terkait kemandirian dan ketergantungan.
  1. Maka untuk seorang anak yang anda harapkan akan merawat anda dimasa depan, perlu anda persiapkan dengan baik. Memberikan pendidikan dan pengasuhan yang terbaik entah bagaimanapun kondisi anak anda.
  2. Sebelum memiliki anak, pastikan bahwa anda dapat memenuhi kebutuhan anak anda baik itu kebutuhan materi maupun non materi. Jika anda tidak dapat memenuhi semuanya, jangan berharap dan berekspektasi bahwa anak anda akan menjadi seperti presiden negara A,B,C,D,R,F…………………. dan seterusnya. Akan menjadi anak manis, lucu, pintar, dan lalalallaanya seperti anak si Z, si X, dan lalallalanya.
  3. Bahkan jika anda sadar belum mempersiapkan kebutuhan anak anda setidaknya untuk menjamin bahwa dia akan tetap hidup dengan baik bahkan jika anda tidak hadir bersamanya (anda tidak pernah tau kapan ajal akan menjemput) maka tunda keinginan untuk memiliki anak. Ada sekian juta anak yang menderita karena orang tua yang sangat tidak bertanggungjawab terhadap anaknya. Bahkan jika itu diluar kendali anda sendiri seperti kematian.
  4. Sebelum memiliki anak kedua, ketiga dan empat, lima, sepuluh, seratus, …. Diskusikan lah dengan anak pertama atau setidaknya yang akan menjadi kakak untuk si anak yang akan lahir kemudian. Percayalah bahwa tuntutan dan tanggungjawab menjadi Kakak adalah sebuah hal yang sangat berat khususnya setelah orang tua meninggal atau jika orang tua meninggal dimasa anak-anak belum memasuki usia dewasa dan dapat bekerja secara mandiri.
  5. Orang tua yang memiliki banyak anak dan tidak mempersiapkan berbagai kebutuhan anaknya (khususnya kebutuhan pokok seperti tempat tinggal yang layak, makanan yang cukup, pakaian yang baik dan pendidikan yang berkualitas) minimal sebelum mereka memasuki usia 18 tahun dan tiba-tiba meninggal adalah orang tua yang kurang bertanggungjawab. Mindset bahwa setiap anak memiliki rejekinya masing-masing telah salah dipersepsikan. Karena terlepas dari setiap manusia memiliki rejekinya masing-masing, rejeki tersebut tetap harus dicari dengan peluh keringat bahkan berdarah-darah. Sehingga jika anda tiba-tiba meninggal dan meninggalkan anak-anak anda yang masih berusia < 17 tahun dan harus bekerja keras sendiri untuk menghidupi dirinya adalah sebuah bentuk kegagalan atau bentuk nyata tanggungjawab yang tidak dipenuhi dengan baik.

Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa tentu pendapat saya khususnya pada 7 poin terakhir mengenai orang tua tidak bermaksud menyalahkan orang tua hebat diluar sana, melainkan pesan kepada anak-anak muda khususnya saya sendiri sehingga tidak melakukan kesalahan yang sama dimasa depan. Karena kesalahan orang tua seperti yang saya jabarkan diatas semata-mata adalah kekurangan dan tanggungjawab kita semua untuk mengedukasi diri kita sendiri juga orang-orang terdekat kita mengenai hak, kewajiban dan tanggungjawab setiap individu yang berniat memiliki anak. Kesalahan karena tidak tahu masih dapat dimaafkan, namun kesalahan karena melakukan kesalahan yang sama berulang kali (enggan belajar dari pengalaman orang lain di depan mata), kesalahan karena tidak ingin mencari tahu, kesalahan karena sengaja berbuat salah atau membuat percobaan terhadap dirinya sendiri dan berdampak pada orang lain dalam hal ini pada anak-anak adalah sebuah perbuatan menyimpang yang tidak dapat ditoleransi khususnya untuk saya pribadi. Sekian

Note : Tulisan ini tidak diizinkan untuk disebarluaskan kemanapun tanpa izin penulis. Thanks ^_^

 

 

Review Buku_Bumi yang Tak Dapat Dihuni_David Wallace-Wells

Kamis, April 30th, 2020

TIPS & TRIK MEMBUAT CV Ala Kak Abie Zaidanas (CEO Pameo)

Sabtu, Oktober 12th, 2019

TIPS & TRIK MEMBUAT CV
(Ala Kak Abie Zaidanas ,CEO Pameo)

 

Well gaesss…

Jadi ceritanya tadi we abis ikutan sejenis kuliah tapi juga bukan kuliah, pokoknya ini acara Study Club nya Project Child Indonesia yang khusus buat intern dan volunteer gitu. Hari ini kita diajarin sama Kak Abie soal cara membuat CV yang menarik. Materi tadi coba we jabarkan disini berdasarkan hasil notulensi we sendiri yes, jadi moon ma.ap kalau banyak kurang-kurangnya gitu. Kalau yang pengen perfect sih langsung aja hubungi Kak Abie atau Pameo. Hehe (promosi dikit nga papa lah yaa).

So langsung aja, berikut ini merupakan notulensi Tips & Trik Membuat CV yang menarik ala-ala Kak Abie ya gaes, khususnya buat temen-temen yang lagi otw nyari kerja kali aja butuh yee kan. Cekidottttt…..

 

JOB-SEEKING

Menurut Kak Abie, buat kita-kita yang masih muda atau usianya antara 20-30 tahun kalau nyari kerja harusnya ada 3 hal yang perlu kita perhatikan :

  1. Learning
  2. Networking
  3. Earning

Nahh, dari 3 hal ini, sebaiknya kalau kita masih muda mending nyari kerja yang bisa buat kita semakin berkembang., atau setidaknya tempat kita kerja dan pekerjaan yang kita kerjakan bisa membuat kita belajar.

Belajar untuk mempersiapkan masa depan atau gol yang lebih besar. Selain belajar, awal-awal karir kita sebaiknya digunakan untuk membangun jaringan seluas mungkin. Nah jaringan ini sebenarnya juga udah bisa kita bangun sejak masih kuliah atau dalam bangku pendidikan jenjang apapun. Jadi, dimasa depan kita udah punya banyak jaringan untuk mebangun kehidupan karir kita sendiri.

Jaringan ini penting banget, karena sebagian besar orang ingin bekerja dengan orang yang “sudah dia kenal”. I mean kayak orang itu udah tau kelebihan dan kekurangan kita dalam bekerja. Nahh saat jaringan ini kita bangun, kalau bisa berikan kesan yang baik pada orang-orang yang kita temui. Buat mereka percaya kalau kita adalah seseorang yang dapat diandalkan dalam bekerjasama.

Karena, itu bakalan penting banget dimasa depan. Jadi buat para freshgraduate mending kalau nyari kerja tuh, usahakan tempat kerjanya bisa buat kita berkembang, soal gaji yang penting cukup buat makan dan kebutuhan sehari-hari. Kalau lebih ya Alhamdulilah. Terlepas dari mungkin aja dia punya tanggungan yang lebih besar yaaa itu mungkin bisa dipertimbangkan. Juga dengan gelar dan pengalaman yang kita punya. Cuman yaaa sebaiknya kalau freshgraduate yang belum banyak pengalaman mending jangan banyak nuntut dulu deh.

Nahh ntar kalau dimasa depan udah punya banyak jaringan dan pengalaman, barulah dikejar earningnya. Gituuuu…. Semangat gaes.

Ah yaa… sekarang masuk ke bagian CV yes,

Buat kalian yang lagi nyari kerja, terlepas dari berbagai persiapan, salah satu, salah dua dan salah tiga yang perlu dipersiapkan adalah :

  1. CV/RESUME
  2. Cover Letter
  3. Interview

 

CV/RESUME

Dalam membuat CV, terdapat 4 point penting yang perlu diperhatikan yaitu :

  • Effective (Place only necessary information)
    • Efektif yang dimaksud disini adalah kalau bisa info-info yang dicantumkan dalam CV adalah informasi yang penting-penting aja. Tapi ingat yang “PENTING” itu relatif. Jadi jangan semua dipenting-pentingkan. Yang ngak penting juga malah dimasukin ke CV. Ingat, setiap space pada lembar CV tuh sangat berharga. Jadi kalau bisa pastikan informasi yang kamu cantumkan adalah informasi yang betul-betul penting dan bisa menambah nilai + kamu buat lamar pekerjaan yang dituju.
  • Well-Structured (Logical and Chronological)
    • Logic disini maksudnya adalah jangan sampai terbalik menempatkan informasi penting yang ingin dicantumkan. Cantumkan pengalaman terbaru, runtut ke bawah ke pengalaman atau pendidikan yang udah lama. (anyway, bagian ini we agak lupa sih, yang sempat we catat cuman itu doang, sorry yes, kalau mau tau searcing aja coba, atau hubungi pameo aja, kelar urusanmu, wkwkwk)
  • Well-Designed (Easy to read and Navigate)
    • Maksudnya design yang bagus disini, kalau bisa buat desain yang simpel tapi menarik. Kalau bisa pakai warna yang disesuaikan sama warna brand perusahaan yang dituju. Atau kalau umumnya bisa pakai warna biru atau hijau. Dan pastikan kalau desain yang dipakai adalah desain yang bisa tetap terlihat menarik saat dicetak dengan warna hitam-putih. Font yang dipakai juga perlu diperhatikan. Tebal/tipisnya juga perlu diperhatikan. Kalau bisa pakai 2 jenis font aja. Bisa juga nyari atau dowload jenis font yang khusus buat CV (ada banyak di google)
  • Stand Out (Unique and Memorable)
    • Nahh maksudnya stand out disini pastikan CV memenuhi point 1-3, maka CV nya semoga bisa stand out. Jangan lupa dalam tata letak, mata manusia biasaya melihat dari bagian atas ke bawah, dari kiri barulah ke kanan. Kiri atas ke bawah lalu ke kanan. Jadi kalau bisa bagian paling atas CV adalah informasi yang paling penting dan paling menarik.
  • Informasi yang perlu banget ada di CV
    1. Personal Information
    2. Profile Sumarry
    3. Skills & Qualifications
    4. Educational History
    5. Profesional Experience
    6. Relevant Experience

Lanjut yesss…..

  • Personal Information

Jangan lupa, dalam membuat CV udah nga zamannya nulis kek gini:

Nama               : Nur Sa’adah

TTL                 : FSHADJEWJWFDJ

Alamat            : ksdsjdlsjlsj

Email               : suahjhajhahaa

Langsung aja ditulis pada bagian atas (personal information)

Nur Sa’adah Nubatonis S.Si

Seeking for Opportunities in Field of Media and Journalism

Jl. Pogung,No. 41, Yogyakarta

nursaadahnubatonis@mail.ugm.ac.id

+62 837-276-473-565

 

Ah ya, buat penggunaan foto, terserah aja sih pakai atau enggak juga nga papa. Tapi sebaiknya pakai. Dan jangan lupa, kalau selain lamar pekerjaan sebagai ASN/Dosen/Guru, mending fotonya jangan pakai pas foto (atau foto yang formal banget kek yang dipakai dalam ijazah). Kalau bisa pakai foto formal tapi yang outdoor atau yang terlihat lebih santai. Tapi tetap profesional dan rapi. Jangan pakai foro selfi yang alay.

 

  • Profile Summary

Profil Summary ini tuh penting banget, soalnya bagian ini adalah bagian yang akan dilihat pertama sama HRD.

Ada 3 point penting yang perlu diperhatikan saat membuat Profile Summary yaitu :

  • Short & Simple : Pendek-pendek aja kalimatnya nga usah panjang-panjang. Tapi kalau bisa kalimat itu punya power yang besar buat branding personal kita. Kalau bisa cuman 250 karakter tuh udah maksimal banget.
  • First Person Narative : Buat jelasin terkait diri kita, gunakan sudut pandang orang pertama. Jangan sudut pandan orang kedua atau ketiga. Semisal Nur Sa’adah adalah seseorang yang baik hati dan budiman. INI SALAH. Gunakan bahasa orang pertama. Langsung aja, saya adalah hdshsjjlsa/. Saya tertarik….jsajdh… kek gitu gitu pokoknya. Kasih tau juga prestasi yang paling menonjol dari kita tuh apa, bisa dicantumkan disini.
Contoh Personal Information & Profil Summary

Contoh Personal Information & Profil Summary
Sumber : ppt Kak Abie

  • Relevant and Strong Words : nah bagian ini kasih aja informasi yang relevan. Semisal pengalaman kerja atau skill yang relevan buat perusahaan yang dituju. Sama bagian ini semisal ada hal-hal yang menjadi kelebihan tuh bisa dikasih bold. Seakan kita mempertegas kelebihan kita, atau seakan kita berusaha menunjukan sesuatu itu kepada HRD atau perusahaan itu agar menarik perhatiannya.

 

  • Work and Educational Experiences
    • Bagian ini, kalau semisal freshgraudate mending paling atas dikasih riwayat pendidikannya dulu. Apalagi kalau kamu yakin riwayat pendidikan semisal univ tuh bisa jadi branding tersendiri nahh itu boleh dicantumkan dulu.
    • Kalau semisal punya pengalaman kerja yang bagus dan udah > 1 tahun nahh itu juga boleh dicantumkan lebih dulu dibandingkan pendidikan. Cantumkan pengalaman kerja yang terbaru atau pendidikan/gelar terbaru.
    • Jangan sampai menulis pekerjaan atau pengalaman kerja dengan jeda yang lama. Semisal ada jeda yang menunjukan bahwa kamu udah jadi pengangguran selam sekian tahun/bulan dan nga ngapa-ngapain. Kalau kamu cerdas dari awal tuh yaa kalau punya watu luang bisa tuh dipakai buat kerja atau volunteer atau ngapain gitu biar bisa jadi nilai tambah saat melamar pekerjaan. Jangan menunjukan kalau selama beberapa bulan atau tahun itu kamu nga ngapa-ngapain. Itu bakalan menurunkan branding diri kamu.
    • Nah buat nulis pengalaman kerja, juga ada triknya, nga bisa sembarangan. Jadi kalau bisa yang ditulis tuh posisi pekerjaan dulu, kerjanya dimana dan tahun berapa. Kalau masih sampai sekarang jangan tulis “now” tapi tulis tahun 20xx – present.
    • Semenara itu, buat penulisan gelar dan pendidikan bisa ditulis kek gini :

Misal :

Bachelor of Science (S.Si), Dept. Environtmental Geography, Gadjah Mada University.

2014 – 2019

With Focus on Climate Change, Human Capital, Disaster Management.

Ah ya, bagian riwayat pendidikan juga mending yang dimasukkan tuh 1 atau 2 pendidikan terakhir aja. SD,SMP, SMA, mending ngga usah. Pokoknya apapun yang masuk ke CV, usahakan hal itu adalah informasi yang relevan dan penting untuk ada dalam CV itu. Ingat juga, tingkat pentingnya setiap informasi tergantung sama pekerjaan atau perusahaan yang dituju. Jadi harus bener-bener disesuaikan ya.

  • SKILL AND QUALIFICATION

Nahh bagian ini, jangan lupa yak, skill and knowledge itu berbeda. Jauhi penggunaan presentase dan grafik dalam penjabaran skill. Ah ya, juga jangan mencantumkan kelebihan semisal : jujur, pekerja keras, dll karena semua orang juga harus bekerja keras. Semua orang pasti pernah berbohong meskipun cuman kecil. Dan hal ini ngak bisa diukur. Atau semisal bilang kalau kamu periang, ceria, dan sejenisnya,. Berarti kamu selama kerja nga boleh sedih atau mengeluh. Wkwkwkkw

Juga kalau bagian skill yang kamu cantumkan expert office word, excel, dll tuhh hati-hati, kalau kamu bilang expert berarti kamu bener-bener meguasai seluruh menu dan fitur di microsoft office, semisal menu mailing, references, pivot, chart, dll. Kalau nga bisa kamu bakalan dinilai bohong. Ini bakalan langsung di depak. Wkwkwkk

Kasih pengalaman yang bisa diukur.

  • English – Advanced

TOEFL 550  ITP Score

  • Qualitative Reseach

Advanced – 4 years experience

  • Copywriting

Beginner – 1 Years Experience

  • Journalism Writing

Advanced – 3 Years Experience

  • Software Qualifications

CorelDraw 2019 – Advanced

Microsoft word – Advanced

Adobe InDesign – Advanced

 

  • RELEVANT EXPERIENCE

Kalau bagian ini cobalah untuk hanya mencantumkan pengalaman yang relevan. Kalau udah punya banyak pengalaman diluar dunia kampus mending pengalaman kepanitiaan kecil, ketua angakatan atau ketua kelas dan sejenisnya tida perlu dicantumkan.

Pengalaman yang relevan ini diantaranya :

  • Pengalaman organisasi
  • Pengalaman volunteer
  • Pengalaman ikut training dan dapat sertifikat
  • Pengalaman kursus online
  • Referensi (bagian ini kita bisa nyari rekomendasi dari Dosen/Tokoh atau pejabat yang punya pengaruh dan tentunya kenal sama kita).
  • Terakhir Portofolio

 

  • DESIGN & LAYOUT
    • Bagian ini adalah bagian yang sangat penting. Cuman buat tambahan informasi aja nih, bahwa kebanyakan HRD profesional bakalan melihat dan menilai CV kita pada rentan waktu 7 detik pertama. Sehingga kalau dalam waktu 7-60 detik diawal ini nga bisa menarik perhatiannya, maka kita kudu jaga-jaga. CV yang tidak menarik bisa merusak mood HRD. Kalau orang udah badmood dari awal kan bahaya. Bahas terkait CV design dan layout, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
    • Gunakan font yang profesional (maksimal 2 jenis font) untuk heading dan body CV.
    • Jangan menggunakan lebih dari 3-4 kalimat dalam menjelaskan informasi personal.
    • Kalau bisa pilih warna yang sesuai sama branding perusahaan. Atau umumnya gunakan warna biru/hijau.
    • Pastikan huruf yang digunakan adalah huruf yang bisa dibaca dalam softfile maupun hardfile. Kalau bisa yang online jangan sampai kudu di zoom berkali-kali.

 

  • KESALAHAN
    • Dalam perjalanan mencari pekerjaan, seringkali terdapat beberapa kesalahan yang sering diulang, seperti :
    • Mengirimkan CV dengan desain yang sama ke seluruh lowongan pekerjaan yang dibuka. Adakalanya ini justru mempermainkan perusahaan yang dituju.
    • Mencantumkan informasi terkait diri yang tidak benar
    • Hati-hati dalam kesalahan spelling dan grammar
    • CV nya terlalu panjang dan membuat orang malas baca. Maksimal kalau bisa jadikan 1 halaman aja. Disinilah kita tau bahwa setiap space dalam CV itu sangat berharga. Kecuali kalau pekerjaan yang dilamar adalah dosen maka maksimal panjang CV bisa mencapai 6 halaman. Karena seluruh riset/publikasi, dll perlu dicantumkan disini.

 

  • COVER LETTER
    • Bagian ini aku nga banyak nyatet, jadi sorry cuman poin pentingnya aja ya gaes, yaitu :
    • Write a Fresh Cover Letter for Each Job
    • Craft a Killer Opening Line
    • Go beyond your resume
    • Highlight the Right Skills and Experience

 

  • SENDING YOUR CV
    • Jangan lupa gaes, desain udah bagus, konten udah mantep, segala macem udah mantep, tapi kalau cara ngirimnya ngak mantep yo sama aja bohong. Nah dalam teknis pengirimkan CV ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
    • Jangan lupa menulis Subject yang benar. Tempatkan subject pada bagian subject, dan tulis kalimat pengantar pada bagian bodytext. Jangan menulis kalimat pengantar pada baris subject.
    • Gunakan bahasa pembuka atau pengantar yang sederhana dan efektif.
    • Kirimkan CV secara online pada jam kerja
    • Selain CV, cukup kirimkan dokumen yang relevan sebagai pendamping CV. Jangan mengirmkan dokumen yang tida perlu. Seperti Scan Beberapa sertifikat seminar sebagai peserta dan lalallalanya.

 

  • TIPS TERAKHIR
    • SETELAH CV dikirim, kita boleh melakukan follow up setelah 1-2 minggu. Karena terkadang bisa jadi email yang kita kirimkan tertimbun dengan email yang lainnya. ingat, email yang digunakanpun adalah email yang profesional. Jangan menggunakan nama email yang terkesan alay.
    • Apabila diundang untuk interview, jangan lupa untuk melakukan konfirmasi kehadiran dengan bahasa yang sopan dan santun.
    • Setelah interview, jangan lupa mengirimkan ucapakan terima kasih
    • Jika ada kesalahan yang kita lakukan, kita juga dapat mengirimkan ucapakan terima kasih melalui email seklaigus permintaan maaf. It’s ok.

untuk informasi lebih lanjut boleh banget nih gaes mampir ke blognya Kak Abie, kali aja pengen sekalian dibuatkan CV yang bagus yee kaann…

Well gaes, sekian dulu yes tips dan triknya.

Semoga bermanfaat ^^